Ikatan Guru Indonesia Pendaftar Siswa Baru SMP Negeri Anjlok di Sulbar Orangtua Pilih Pesantren

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sulawesi Barat (Sulbar) menemukan indikasi turunnya jumlah pendaftar siswa baru di sekolah menengah turun di tahun kedua pandemi Covid-19.

Tingkat isian kelas berkurang drastis di tahun ajaran baru per Juli 2021.

“Informasinya orangtua lebih pilih masukkan anaknya di pesantren daripada SMP negeri,” ujar
Dewan Penasihat Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sulawesi Barat Hilman Paturusi kepada Tribun-Sulbar.com, kemarin.

Menurut guru SMP di Kalukku, pedalaman Mamuju, Sulawesi Barat ini, orangtua memilih mendaftarkan anak ke pondok pesantren, karena pengalaman setahun ini, “tak kuasa melihat anaknya” belajar di rumah terus.

“Kalau di pesantren kan meski pandemi tapi jadi tetap masuk dan belajar di pondok dan masjid. Sementara di sekolah negeri belajarnya dari rumah,” ujarnya.

Tak seperti di kota besar, cara pandang orangtua dan masyarakat Sulbar, sekolah itu yang “di ruang kelas” bukan belajar online dari rumah.

Mantan Ketua DPD Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sulawesi Barat (2018-2021) ini, mengakui, hampir tiap hari, mereka guru koleganya di IGI dan lainnya bingung.

"Sudah 2 tahun kami tak bisa jawab pertanyaan orangtua siswa, kapan ruang kelas di sekolah dibuka lagi," ia menambahkan.

Selain itu, menurut Hilman, munculnya kesadaran orangtua dan wali siswa bahwa pesantren adalah lembaga penangkal dampak buruk dari gadget dan keterbukaan informasi.

0 Response to "Ikatan Guru Indonesia Pendaftar Siswa Baru SMP Negeri Anjlok di Sulbar Orangtua Pilih Pesantren"

Post a Comment