Kritikan BEM Fisip Unpad Kami Bersama Jokowi Tapi Boong Minta Pemerintah Berhenti Ngibul

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Presiden Joko Widodo kembali mendapat kritikan. Kali ini datang dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisip Universitas Padjadjaran (Unpad).

Kritikan tersebut disampaikan dalam bentuk konten gambar yang diupload di media sosial Instagram dan Twitter @bemfisipunpad.

Dalam kritikan itu mereka meminta pejabat pemerintah berhenti “ngibul” dan bekerja sebaik-baiknya untuk memperbaiki kepercayaan publik.

Baca juga: Kritik Proses Hukum di Jalan Cerita Sinetron Ikatan Cinta, Mahfud MD diserang Pengguna Twitter

Melalui media sosialnya, BEM Fisip Unpad menunggah sepuluh foto berisi gambar dan poin kritikan untuk pemerintah.

Pada slide pertama, diisi oleh gambar dengan tulisan “ Kami Bersama Presiden Jokowi ”. Namun, pada unggahan berikutnya berisi gambar Presiden Joko Widodo dengan tulisan “ Tapi Boong ”.

Unggahan berikutnya berisi poin-poin dari kritik yang disampaikan, pertama mereka menilai presiden anti kritik. Kritik yang disampaikan kerap berujung pada serangan di media sosial maupun aksi represif.

Poin kedua, kriminalisasi kepada masyarakat adat. Dari catatan mereka yang dilansir dari YLBHI, terjadi 51 kali kriminalisasi terhadap masyarakat adat sepanjang 2019.

Poin ketiga berisi tentang inkonsistensi pernyataan presiden dengan kinerja dari jajarannya.

Baca juga: Aliansi BEM Sukabumi Tolak Pemecatan Anggota KPK yang Tak Lolos TWK

Contoh kasusnya adalah saat Tes Wawasan Kebangsaan pegawai KPK. Dalam beberapa cuitannya, Presiden Joko Widodo menyatakan hasil TWK tidak dijadikan satuâ€"satunya dasar dalam pemberhentian 75 pegawai KPK. Namun faktanya, KPK tetap mencoret 51 dari 75 pegawai yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan.

0 Response to "Kritikan BEM Fisip Unpad Kami Bersama Jokowi Tapi Boong Minta Pemerintah Berhenti Ngibul"

Post a Comment