Menko Airlangga Double Disruption Terjadi Selama Masa Pandemi Covid-19
Tribun-Medan.com, Jakarta - Ekonomi Indonesia sempat terkontraksi terdampak pandemi Covid-19, namun dapat kembali pulih pada kuartal II tahun 2021 dan masih berada pada tren pertumbuhan positif. Hal tersebut tak lepas dari berbagai upaya mitigasi yang di lakukan oleh Pemerintah, baik terkait dengan kesehatan, perlindungan sosial dan perekonomian (12/9).
Pada bidang ekonomi, Pemerintah telah banyak memberikan stimulus dan insentif seperti bantuan kepada pelaku UMK, insentif fiskal, penjaminan kredit, subsidi bunga, dan lain sebagainya. Selain itu, Pemerintah juga mengupayakan agar pemanfaatan teknologi dapat memaksimalkan potensi ekonomi yang ada terutama di masa pandemi ini.
âPandemi Covid-19 dan kemajuan teknologi telah memaksa kita melakukan percepatan pemanfaatan teknologi digital yang mendorong lahirnya profesi baru yang berbasis digital,â ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara webinar Creativepreneur 4.0 dengan tema âBusiness Journey: Navigating in the Sea of Challengesâ yang diadakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Utara Malaysia, Sabtu (11/09).
Berdasarkan laporan dari World Economic Forum tentang The Future of Job Report 2020, diperkirakan dalam 5 tahun ke depan akan terjadi peningkatan kesenjangan keterampilan, karena keterampilan yang diminta di seluruh pekerjaan akan mengalami perubahan.
âBahkan saat ini telah terjadi âdouble-disruptionâ, yaitu pergeseran pekerjaan akibat digitalisasi atau automasi yang dipercepat dengan terjadinya pandemi Covid-19,â jelas Menko Airlangga.
Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah daya saing digital Indonesia yang jauh tertinggal. Berdasarkan IMD World Digital Competitiveness Ranking, Indonesia berada pada posisi 56 dari 63 negara. Dalam indeks lainnya, yaitu Global Innovation Index yang mengukur kemampuan inovasi suatu negara, sejak 2018 sampai 2020 posisi Indonesia tidak berubah dan berada pada urutan ke-85 dari 131 negara.
âUntuk itu diharapkan peran aktif dari para pelajar Indonesia, NGO, dan seluruh stakeholders untuk bersama meningkatkan daya saing digital dan kapasitas kita dalam berinovasi dan menghasilkan produk yang inovatif,â kata Menko Airlangga.
Dalam upaya memperbaiki peringkat daya saing digital Indonesia maka Pemerintah menyusun Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 yang disusun untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045, yaitu Indonesia sebagai negara berdaulat, maju, adil dan makmur.
Sebagaimana diketahui terdapat 4 pilar utama dalam mencapai visi Indonesia 2045, yaitu pembangunan manusia serta penguasaan iptek, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola Pemerintahan.
Dengan melaksanakan hal-hal di dalam peta jalan tersebut, diharapkan pada tahun 2024 akan terjadi penambahan pertumbuhan PDB sebesar 1%, UMKM terdigitalisasi sebesar 50%, tersedia 2,5 juta lapangan kerja baru, dan 600 ribu talenta digital yang dilatih setiap tahun.
0 Response to "Menko Airlangga Double Disruption Terjadi Selama Masa Pandemi Covid-19"
Post a Comment