Harga Minyak Tertekan Dow Jones Dibuka Berayun ke Zona Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka berayun ke zona merah pada perdagangan Selasa (3/8/2021), mengiringi penurunan harga minyak mentah dunia.

Indeks Dow Jones Industrial Average lompat 64,7 poin (+0,19%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) tetapi selang 20 menit berbalik menjadi minus 66 poin (+0,19%) ke 34.772,12. S&P 500 teretkan 1 poin (-0,02%) ke 4.386,15.

Adapun Nasdaq tumbuh 23,9 poin (+0,16%) ke 14.704,98 setelah saham Tesla di pembukaan menguat 1%. Sementara itu, harga kontrak berjangka (futures) minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) melemah hingga menembus ke bawah level psikologis US$ 70 per barel.


Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun-yang jadi acuan di pasar-bergerak stabil hari ini, menunjukkan bahwa kekhawatiran investor mereda sehingga menjual aset minim risiko (safe haven) tersebut. Imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah dari harga.

Pada Senin kemarin, imbal hasil tersebut melemah 8 basis poin (bp) menjadi 1,15% setelah rilis data sektor manufaktur AS yang berekspansi dengan laju melambat pada Juli. Selain itu, penyebaran virus Covid-19 varian delta memicu kekhawatiran investor.

Kasus baru di AS meningkat menjadi rata-rata 72.790 per hari sepanjang pekan lalu. Menurut data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Center for Disease Control and Prevention/CDC), angka itu melampaui posisi tertingginya pada musim panas lalu.

Akibatnya, Dow Jones pada Senin ditutup melemah 0,28% (97,31 poin) menjadi 34.838,16 dan S&P 500 turun 8,1 poin (-0,18%) ke 4,387,16. Sebaliknya, Nasdaq menguat 8,4 poin (+0,06%) ke 14,681,07 karena karantina selama pandemi justru menguntungkan saham teknologi.

Namun, kekhawatiran tersebut agak mereda setelah CDC mengumumkan bahwa vaksinasi sudah mencapai 70% dari populasi warga AS. Oleh karenanya, saham siklikal yang diuntungkan dari pemulihan ekonomi-seperti saham maskapai-kembali menguat.

"Varian delta virus ini menyebar cepat di AS dan sedikit penurunan aktivitas tak bisa dihindari... Namun potensi perlambatan seharusnya tidak ada lagi," tutur Solita Marcelli, Chief Investment Officer UBS, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Investor juga memantau perkembangan finalisasi UU stimulus infrastruktur, yang ditargetkan lolos sebelum 9 Agustus. Stimulus tersebut akan memasukkan tambahan belanja US$ 550 miliar dalam 5 tahun ke depan, atau lebih besar dari persetujuan sebelumnya sebesar US$ 450 miliar.

Hingga Jumat pekan lalu, 88% dari konstituen indeks S&P 500 (yang telah merilis neracanya) mencetak laba bersih di atas estimasi, dengan rata-rata pertumbuhan laba bersih sebesar 85,1% atau yang terbaik sejak 2008.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(ags/ags)

0 Response to "Harga Minyak Tertekan Dow Jones Dibuka Berayun ke Zona Merah"

Post a Comment